Minggu, 12 November 2017

Finlandia dan Teori Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara

Mengenal Lebih Dekat Sistem Pendidikan Di Finlandia
Salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia adalah Finlandia. Negara kecil di Eropa ini sangat maju.

Yang paling terkenal ke seluruh dunia dari Finlandia adalah ponsel Nokia, game Angry Bird dan pemandangan aurora yang mengagumkan.

Kemajuan negara ini tidak lepas dari peran pemerintah Finlandia yang secara serius ikut serta dalam memajukan sistem pendidikan di negaranya.

Sehingga tak heran jika Finlandia masuk ke dalam 10 besar sistem pendidikan terbaik dunia berdasarkan penilaian OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development).

Nah penasaran bukan bagaimana sistem pendidikan di negeri Angry Bird ini sehingga dikategorikan sebagai sistem pendidikan terbaik di dunia?

Disini Caredoks akan memperkenalkan lebih dekat bagaimana sistem pendidikan di Finlandia yang dirangkum dari Hipwee.


Finlandia dengan sistem pendidikan terbaiknya di dunia
Mungkin kita akan sedikit terkejut dengan sistem pendidikan di Finlandia yang cukup berbeda dari negeri kita dan bahkan ada yang cenderung kebalikan dari pendidikan yang diterapkan di Indonesia.

Inilah beberapa sitem pendidikan yang diterapkan di Finlandia.

1. Anak-Anak Baru Boleh Bersekolah Setelah Berusia 7 Tahun

Berbeda dengan Indonesia yang sekarang ini pada umumnya orang tua sudah sangat sibuk mencari sekolah pre-school atau PAUD saat anak menginjak usia 3/4 tahun, di Finlandia nenurut hukum anak-anak mulai diperbolehkan bersekolah apabila anak sudah menginjak usia 7 tahun.

Alasannya karena pertimbangan mendalam terhadap mental anak-anak untuk belajar.

2. Setiap 45 Menit Belajar Siswa Berhak Mendapatkan 15 Menit Waktu Istirahat

Inilah yang unik dari sistem belajar di Finlandia. Setelah pembelajaran selama 45 menit berakhir, maka siswa berhak untuk mendapatkan waktu 15 menit untuk istirahat.

Mereka beranggapan bahwa kemampuan terbaik siswa untuk bisa membangun fokus dan menyerap ilmu baru akan datang jika ada kesempatan untuk mengistirahatkan otak.

Dan waktu belajar di sekolah Finlandia tidak lebih dari 5 jam sehari.

3. Semua Sekolah Negeri Bebas Biaya dan Sekolah Swasta Diatur Secara Ketat Supaya Tetap Terjangkau

Di Finlandia tidak perlu pusing mencari sekolah, karena disana semua sekolah berkualitas. Tidak ada kompetisi antar sekolah sehingga tidak ada istilah sekolah terbaik.

Semua sekolah negeri gratis dan sekolah swasta pun diatur secara ketat oleh pemerintah supaya biayanya terjangkau dan tidak membebankan.

Bukan hanya biaya pendidikannya saja yang gratis, tetapi pemerintah Finlandia pun menyediakan transpotasi sekolah, makan siang dan biaya kesehatan gratis juga.

4. Pemerintah Membiayai Semua Guru Untuk Mendapatkan Gelar Master

Peranan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan sangatlah penting. Sehingga pemetintah Finlandia memberikan biaya gratis pada semua guru untuk mendapat gelar master.

Dan semua guru mulai SD sampai SMA wajib mendapat gelar master dan thesis yang sudah dipublikasikan.

Selain mendapat biaya pendidikan S2 gratis, gaji guru pun termasuk jajaran pendapatan paling tinggi di Finlandia. Bahkan 2 kali lipatnya dari pendapatan guru di USA.

5. Tidak Ada Ujian Nasional

Tidak ada UN di Finlandia, karena pemerintah percaya bahwa guru lebih paham tentang kurikulum dan cara terbaik menilai murid-muridnya.

Karena sistem pendidikan yang fleksibel inilah sehingga guru bisa mengembangkan potensi siswa-siswinya secara maksimal.

6. Jam Sekolah Lebih Pendek

Selain memiliki waktu istirahat yang panjang, waktu belajar di sekolah pun relatif lebih pendek jika dibandingkan dengan negara lain, yaitu hanya 4-5 jam per hari.

Dan untuk siswa SMP dan SMA di Finlandia sudah menggunakan sistem pembelajaran layaknya kuliah.

Mereka akan datang dan belajar hanya pada pelajaran yang mereka pilih saja.

7. Tidak Ada Sistem Ranking Atau Peringkat di Sekolah

Tidak ada sistem ranking artinya tidak ada kompetisi antar siswa. Sehingga tidak menimbulkan diskriminasi antara siswa pintar dan kurang pintar. Mereka yakin bahwa semua siswa seharusnya mendapat ranking satu.

Itulah resep rahasia kenapa negara kecil di Eropa ini masuk dalam salah satu negara dengan peringkat sistem pendidikan terbaik dunia.

Mungkin negara kita tidak sepenuhnya bisa meniru sistem pendidikan negara lain.

Tapi setidaknya ini bisa menjadi perbandingan dan pembelajaran antara sistem pendidikan di Indonesia dan sistem pendidikan negara yang mendapat predikat terbaik dunia.


KESAMAAN KONSEP PENDIDIKAN FINLANDIA DAN KI HADJAR DEWANTARA

Terdapat kesamaan antara konsep pendidikan di Finlandia dengan prinsip-prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang ditulis puluhan tahun lalu.

Ki Hadjar Dewantara (Wikimedia Commons)
Dua tahun silam, dalam pidatonya yang bertajuk “Gawat Darurat Pendidikan di Indonesia”, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memaparkan adanya kesamaan konsep pendidikan Finlandia dengan konsep pendidikan yang diusung Ki Hadjar Dewantara. 

Ia menuturkan, kesamaan pertama merujuk pada kebijakan pemerintah Finlandia untuk menempatkan standarisasi pendidikan secara proporsional.

Konsep ini sama dengan buah pikiran Ki Hadjar Dewantara dalam buku “Pusara” (1940) yang menyatakan: “Jangan menyeragamkan hal-hal yang tidak perlu atau tidak bisa diseragamkan. Perbedaan bakat dan keadaan hidup anak dan masyarakat yang satu dengan yang lain harus menjadi perhatian dan diakomodasi.”

Masih merujuk pada buku yang sama, Pusara (1940), terlihat kesamaan lain konsep pendidikan Finlandia dengan Ki Hadjar Dewantara. Pemerintah Finlandia yang menekankan pengaruh besar kesetaraan pada kinerja pendidikan rasanya akan “mengangguk” dengan pernyataan Ki Hadjar Dewantara berikut ini: “Rakyat perlu diberi hak dan kesempatan yang sama untuk mendapat pendidikan berkualitas sesuai kepentingan hidup kebudayaan dan kepentingan hidup kemasyarakatannya.”

Sekitar 78 tahun yang lalu, dalam buku Keluarga, Ki Hadjar Dewantara berpendapat “Anak-anak tumbuh berdasarkan kekuatan kodratinya yang unik, tak mungkin pendidik ‘mengubah padi menjadi jagung’, atau sebaliknya.” Konsep yang sama jika merujuk pada pandangan pemerintah Finlandia yang menganggap standarisasi kaku dan berlebihan merupakan musuh kreativitas.

Kesamaan yang terakhir muncul dalam Mimbar Indonesia (1948) saat Ki Hadjar Dewantara menganggap “Bermain adalah untutan jiwa anak untuk menuju ke arah kemajuan hidup jasmani maupun rohani.” Secara singkat, Finlandia juga selalu menekankan bahwa anak harus bermain.

Fakta-fakta kesamaan konsep pendidikan Finlandia dengan Ki Hadjar Dewantara inilah yang membuat Anies Baswedan berujar: “Ironis ketika negara lain menerapkan prinsip-prinsip pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang ditulis puluhan tahun lalu dan sukses meningkatkan kinerja pendidikan mereka... saat kita sendiri semakin terasing dari pemikiran-pemikirannya.”


Sumber :
http://caredoks.blogspot.co.id/2016/09/pendidikan-finlandia.html
http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/05/kesamaan-konsep-pendidikan-finlandia-dan-ki-hadjar-dewantara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar